Selasa, 17 Desember 2013

Kampanye AIDS Yang Kurang Benar

Sudah kita ketahui bersama, beberapa waktu lalu diawal Desember 2013 Kementrian Kesehatan mengkapanyekan adanya hari Kondom Nasional. Hari tersebut ditandai dengan adanya pembagian kondom secara gratis kepada warga usia rentan HIV/AIDS yang kebanyakan diderita olah para anak muda mudi. Alasannya hal tersebut untuk mencegah terjadinya penularan penyakit HIV/AIDS. Tentu sebagai orang yang tidak mendukung program tersebut sangatlah kontra dengan program Kemenkes tersebut. Karena kesannya malah kemenkes melegalkan seks bebas di kalangan remaja. Tapi dalam hal ini, tidak saya bahas masalah program kemantrian kesehatan tentang Hari Kondom Nasional namun tetap masalah pencegahan HIV/AIDS. Mungkin sebagian dari kita sering sekali mendapatkan info melalui Broadcast di BlackBerry atau info dari yang lainnya tentang adanya penyebaran penyakit HIV/AIDS dari tusuk gigi yang di restoran atau rumah makan lain yg menyediakan tusukan gigi. Motifnya dilakukan si penderita HIV dengan menusukkan tusukan tersebut ke gusi hingga berdarah, lalu dibiarkan sebentar agar darah meresap ke dalam tusukan gigi tersebut kemudian di lap dan dimasukan lagi kedalam wadahnya kembali. Sehingga nantinya jika tusukan gigi tersebut di pakai oleh orang lain akan tertular dengan sendirinya. Tentunya hal tersebut kurang fair. Karena selama ini kita tidak pernah memperhatikan cara kerja dokter gigi. Selama ini dokter gigi menggunakan alat-alat yang telah digunakan oleh banyak pasien untuk membersihkan gigi atau mencabut gigi. Sedangkan kita sendiri tidak pernah tau pasien dari mana saja dan siapa saja yang telah menggunakan alat tersebut, dan kita pun tidak pernah tau apakah pasien yang mencabut giginya itu dalam keadaan bebas dari HIV atau tidak. Seharusnya alat-alat penunjang kesehatan gigi harus benar benar steril dari sentuhan benda yang mengandung bakteri ataupun virus. Itu dikarenakan alat tersebut langsung kontak dengan darah yang ada dimulut. Jika salah satu pasien ada yang terjangkit virus HIV akan segera menularkan dengan pasien yang lainnya melalui alat kesehatan tersebut yang di gunakan secara bergantian. Dari kasus tersebut seharusnya kemenkes itu benar benar peduli dengan alat alat kesehatan gigi, tidak melulu dengan kondom. itu jika memang peduli HIV/AIDS. Semoga kepedulian kita terhadap HIV tidak sekedar terfokus pada kondom, tp pada alat keshatan dan tindakan keshatan yg dilakukan para pekerja keshatan tak terkecuali diri kita sendiri yg wajib menjaga keshatan itu.